Rabu, 21 April 2010

Jaya Hartono: Daripada Terus Dicaci, Lebih Baik Mundur

Mundurnya Jaya Hartono sebagai pelatih Persib bukan tanpa alasan. Salah satunya karena cacian yang terus diterimanya selama melatih persib.

Keluh kesah tersebut sempat dituturkan Jaya setelah dirinya menyerahkan surat pengunduran diri secara tertulis kepada manajemen Persib Bandung Bermartabat (PBB).

Dengan muka yang terlihat kesal dan sedikit memendam emosi, ia menceritakan segala keluh kesahnya selama menjadi pelatih 'Maung Bandung'.

"Ya alasan saya mengundurkan diri pertama tidak ada lagi kenyamanan saat melatih. Saya merasa ada tekanan. Padahal saya selama ini sudah all out," tutur Jaya dalam konferensi pers di Stadion Persib Jalan Ahmad Yani Jumat (16/4/2010).

Alasan kedua, Jaya merasa tidak nyaman ketika ada spanduk yang menyinggung dirinya sempat terpampang di Stadion Persib.

"Saya tidak nyaman dengan adanya spanduk itu, dan itu juga bukan sekali. Sebelumnya juga pernah. Sayapun tidak tahu maksudnya apa. Selain itu sebagai manusia juga punya kekurangan, kelebihan dan batas kewajaran," ceritanya.

Singgungan bobotoh di media massa dalam kolom surat pembaca juga dirasa mengganggu dirinya. "Saya punya batas kesabaran. Saya dituding ini itulah, lalu tidak becus. Ya tentu saja saya punya batas kesabaran. Dan saya merasa tidak kuat," ujarnya lagi.

Ditambahkannya, ia mengambil putusan mengundurkan ini dengan pertimbangan yang matang. Untuk masyarakat khususnya Bandung, Jaya pun memohon maaf.

"Ya kalau selama ini saya belum bisa memberikan yang terbaik. Walaupun saya sudah berusaha maksimal ya saya minta maaf," ucapnya. "Tapi harus gimana lagi ketika saya harus menerima caci maki dan saya ini punya harga diri. Terus terang membuat saya sakit," sambung Jaya.

Jaya menegaskan, daripada ia harus terus menerima cacian lebih baik ia mengundurkan diri. "Tapi bukan berarti karir saya akan berhenti," tandasnya.

Kepada squad tim Persib Bandung, Jaya berpesan agar Persib harus bisa terus eksis, konsisten dan berprestasi.

Persib lolos ke 16 besar Piala Indonesia 2010

Persib Bandung memastikan diri menjadi juara Grup C Piala Indonesia sekaligus lolos ke babak 16 besar setelah mengalahkan Persipasi Kota Bekasi dengan skor 4-0 dalam pertandingan di Stadion Singaperbangsa Karawang, Jawa Barat, Rabu (21/4).

Gol kemenangan Persib tercipta melalui hattrik Christian Gonzales pada menit ke-7, 31, 42 dan gol Budi Sudarsono pada menit ke-48.

Sejak dimulai pertandingan, skuad Persib gencar melakukan serangan ke barisan pertahanan Persipasi. Gol Persib melalui Gonzales terjadi setelah pemain bernomor punggung 99 itu berhasil melewati pemain belakang Persipasi dan dengan tendangan kaki kiri berhasil merobek jala Diky.

Tertinggal satu gol, skuad Persipasi berusaha menyamakan kedudukan, tetapi serangan anak asuh Warta Kusuma itu masih bisa dihadang barisan belakang Persib. Pada menit ke-27, tendangan Gonzales melebar ke kiri gawang Persipasi, setelah berhasil menerobos lini belakang Persipasi. Baru pada menit ke-31, Gonzales berhasil menjebol gawang Persipasi setelah berhasil bebas dari jebakan offside dengan mengecoh penjaga gawang yang mengejar bola keluar kota penalti.

Gonzales mengangkat bola hingga melewati kepala penjaga gawang dan menyambutnya dengan kaki kanan seterusnya bola dijaringkan ke gawang yang dalam keadaan kosong.

Selanjutnya, Gonzales berhasil memperbesar keunggulan pada menit ke-42 setelah tendangan penaltinya berhasil bersarang disudut kanan gawang setelah bola terlebih dahulu membentur tiang gawang.

Wasit yang memimpin pertandingan, Armando Priadi, memberikan hadiah penalti kepada Persib, setelah salah seorang pemain belakang Persipasi melakukan pelanggaran di area kotak penalti.

Memasuki babak kedua, para pemain kembali menggencarkan serangan. Tetapi, serangan tersebut tidak berhasil menciptakan gol, hanya membuahkan peluang-peluang. Justru Persib yang semakin memperbesar keunggulannya melalui gol Budi Sudarsono pada menit ke-48.

Pelatih Persipasi, Warta Kusuma, mengatakan, barisan belakang Persipasi terlihat cukup rapuh saat melawan Persib selama babak pertama dan kedua. Kekalahan timnya juga dinilai akibat kelelahan. Sehingga permainan yang disajikan anak asuhnya itu seperti tanpa motovasi.

"Saya kira, para pemain cukup kelelahan, karena harus terus bertanding dua hari sekali. Waktu istirahat hanya satu hari, itu cukup melelahkan," kata Warta.

Sementara itu, pelatih Persib, Robby Darwis, mengatakan, anak asuhnya bermain cukup cemerlang saat melawan Persipasi, hingga mampu mengalahkan Persipasi dengan skor 4-0. Robby menilai, keunggulan Persib melalui hattrik Gonzales itu merupakan motivasi Gonzales secara pribadi, karena sebelumnya dirinya tidak diberi tahu, kalau Gonzales ingin menjadi pencetak gol terbanyak dalam laga Piala Indonesia 2010.